PENDAHULUAN
Tekanan
utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif, yaitu perbendaharaan
pengetahuan pribadi individu yang mencakup ingatan jangka panjangnya (long-term
memory). Psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang selalu aktif
mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses. Perkataan utama psikologi
kognitif adalah upaya memahami proses individu mencari, menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menyimpan informasi. Teori belajar kognitif berlangsung
berdasar schemata atau struktur mental individu yang mengorganisasikan hasil
pengamatannya.
Struktur mental individu tersebut berkembangan sesuai
dengan tingkatan perkembangan kognitif seseorang. Semakin tinggi tingkat
perkembangan kognitif seseorang semakin tinggi pula kemampuan dan keterampilannya
dalam memproses berbagai informasi atau pengetahuan yang diterimanya dari
lingkungan, baik lingkungan phisik maupun lingkungan sosial. Itulah sebabnya,
teori belajar kognitivisme dapat disebut sebagai teori perkembangan kognitif,
teori kognisi sosial, dan teori pemrosesan informasi.
PEMBAHASAN
Perilaku individu selalu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
memikirkan atau mengenal situasi dimana perilaku itu terjadi.
Kognisi pada manusia mempunyai peranan penting dalam proses belajar individu
terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Adapun pentingnya mempelajari
kognisi dalam proses belajar bisa diartikan sebagai kelebihan manusia ada pada
kognisi yang secara fisiologis manusia berupa otak, jadi apabila akan
mempelajari manusia maka pelajarilah kognisi dari manusia itu sendiri.
Jean Piaget (1896-1980)
Piaget
merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran
konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan
sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori
tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa perkembangan
kognitif individu meliputi empat tahap yaitu :
- Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)
Ciri-ciri Sensorimotorik
adalah sebagai berikut:
a. Didasarkan tindakan praktis.
b. Inteligensi bersifat aksi, bukan refleksi.
c. Menyangkut jarak yang pendek antara subjek dan objek.
d. Mengenai periode sensorimotor:
e. Umur hanyalah pendekatan. Periode-periode tergantung
pd banyak faktor: lingkungan sosial dan kematangan fisik.
f. Urutan periode tetap.
g. Perkembangan gradual dan merupakan proses yang
kontinu.
- Tahap praoperasional (2-7 tahun)
Ciri-ciri Praoperasional
adalah sebagai berikut:
a. Dicirikan dengan adanya fungsi semiotik (simbol) à 2-4 tahun.
b. Berkembangnya pemikiran intuitif à 4-7 tahun
.
- Tahap operasi konkret (7-11 tahun)
Ciri-Ciri Operasi Konkret
adalah sebagai berikut:
a. Logika tentang sifat kekekalan.
b. Berpikir
seriasi, klasifikasi, kesimpulan probalistis.
c. Tidak lagi egosentris.
d. Masih terbatas pada hal-hal konkret.
e. Belum dapat memecahkan persoalan yang abstrak.
- Tahap operasi formal (mulai 11 atau 12 tahun)
Ciri-Ciri Operasi Formal
adalah sebagai berikut:
a. Mulai perkembangan rasional dan logika remaja.
b. Pemikiran deduktif, induktif dan abstraktif.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif
mempunyai empat aspek , yaitu:
1.
Kematangan, sebagai hasil perkembangan
susunan syarat;
2.
Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik
antara organisme dengan dunianya.
3.
Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh
yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social,
4.
Ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau
system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempertahankan
keseimbangan dan penyusaian diri
terhadap lingkungannya.
Pemikiran
lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu dalam
perkembangan teori belajar kognitif yaitu asimilasi dan akomodasi. James
Atherton menyebutkan bahwa asisimilasi adalah “the process by which a person
takes material into their mind from the environment, which may mean changing
the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah “the
difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”
Asimilasi ditempuh ketika individu menyatukan informasi baru ke perbendaharaan
informasi yang sudah dimiliki atau diketahuinya kemudian menggantikannya dengan
informasi terbaru.
Individu
mengorganisasikan makna informasi itu ke dalam ingatan jangka panjang
(long-term memory). Ingatan jangka panjang yang terorganisasikan inilah yang
diartikan sebagai struktur kognitif. Struktur kognitif berisi sejumlah coding
yang mengadung segi-segi intelek yang mengatur atau memerintah perilaku
individu; perubahan perilaku mendasari penetapan tahap-tahap perkembangan
kognitif. Tiap tahapan perkembangan menggambarkan isi struktur kognitif yang
khas sesuai perbedaan antar tahapan. Tahapan perkembangan belajar menurut
Piaget di gambarkan pada diagram di bawah ini:
- Sensorimotor inteligence (lahir s.d usia 2 tahun): perilaku terikat pada panca indera dan gerak motorik. Bayi belum mampu berpikir konseptual namun perkembangan kognitif telah dapat diamati
- Preoperation thought (2-7 tahun): tampak kemampuan berbahasa, berkembang pesat penguasaan konsep. Bayi belum mampu berpikir konseptual namun perkembangan kognitif telah dapat diamati
- Concrete Operation (7-11 tahun): berkembang daya mampu anak berpikir logis untuk memecahkan masalah konkrit. Konsep dasar benda, jumlah waktu, ruang, kausalitas
- Formal Operations (11-15 tahun): kecakapan kognitif mencapai puncak perkembangan.
PENUTUP
Teori belajar kognitif dalam proses
belajar banyak melibatkan proses-proses berpikir dan terjadi di alam sadar
manusia. Teori belajar kognitif menekankan pada belajar merupakan suatu proses
belajar yang terjadi di alam pikiran manusia yang saling berhubungan dalam
konteks yang berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
winkel, W.S. (1996). Psikologi pendidikan.
Jakarta: Depdikbud.
Dahar Ranta Willis Pof. Dr. M.SC.1989.
Kelompok 1
Irfan Aji Saputra 1407010089
Rudi Setiawan 1407010090
0 komentar:
Posting Komentar